Kemaren (Senin 20 Agustus 2007) aku ngajak sahabatku Novi untuk nganter undangan ke rumah teman-temanku di Salatiga. Semua persiapan udah aku lakukan termasuk menyiapkan undangan yang hendak kusebarkan. Setelah semua siap kamipun segera berangkat dan sasaran pertama ialah rumah Elia mantan teman sekantor.
Sesampai di rumah Elia, Bapaknya yang keluar menemui aku. Sementara Novi menunggu di luar rumah.
"Permisi, Pak, Elia ada?"
"Oh, Elia sedang pergi, ada perlu apa ya?"
"Oh ya sudah, kalau begitu saya mau titip undangan buat Elia"
"Baik nanti saya sampaikan," ujarnya sambil menunggu undangan kuberikan.
Dengan yakin aku segera membuka tas dan mencari undangan untuk Elia. Tapi apa yang terjadi... Alamak... undangannya ketinggalan. Perasaan tadi sudah aku masukkan tapi ternyata belum. Dan bukan undangannya Elia saja yang lupa tetapi juga undangan yang lain. Aku segera berbisik ke Novi yang kebetulan datang mendekat. Ia pun cuma cenggegesan aja, seperti biasa.
Akhirnya dengan sisa kekuatan aku beranikan mengatakan hal yang sebenarnya kepada Bapaknya Elia yang sudah menunggu, "Maaf Pak, undangannya ketinggalan, saya ambil dulu"
Begitu ia bilang ya, tanpa berlama-lama kami segera pulang dan mengambil undangan yang ternyata belum kumasukkan ke dalam tas. Dan kembali lagi ke rumah Elia. Ternyata di sana Bapaknya masih menunggu. Langsung saja kuserahkan undangan tersebut dan kabur ke tujuan berikutnya hehe
Monday, August 20, 2007
Undangan Ketinggalan
Posted by Hardhono at 7:32 PM
Labels: diari, pernikahan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment