Keluargaku tidak mengadakan ngunduh untuk pernikahanku besuk yang diadakan hanya bidston alias persekutuan doa ucapan syukur biasa. Yang jadi masalah sekarang bagaimana dengan tetangga kanan-kiri yang kebetulan lebih banyak muslim daripada Kristennya? Awalnya sih mo ngundang tetangga sekitar aja tetapi setelah dipikir-pikir ini kan acara keagamaan masak ngundang orang non seagama. Wah bisa-bisa digruduk FPI tuh...
Bingung juga nih, kalau mengundang tidak enak karena ini acara agama, kalau tidak mengundang juga tidak enak sebab kami mengadakan acara syukuran nikah. Sebagai jalan tengah Ibuku mengusulkan untuk memberikan makanan kepada tetangga sekitar setelah acara bidston selesai.
Ya itulah alternatif terbaik.
Namun tiba-tiba, kemaren Minggu (26 Agustus 2007) Pak RT dan Pak Heri datang ke rumahku menyampaikan keberatan kalau tidak ada acara untuk warga. Aku sendiri dapat memakluminya karena lingkungan disekitarku emang jiwa gotong royongnya masih tinggi. Jadi agak rikuh kalau punya gawe kok gak undang-undang mereka malah undang warga lain. Akhirnya di sepakati kalau setelah acara bidston akan diadakan acara semacam tirakatan dengan mengundang bapak-bapak sekitar guna memperkenalkan aku dan istriku ke warga sekitar.
Setelah selesai berdiskusi dengan mereka, akupun segera menyampaikan usulan tersebut ke ibu dan tampaknya ibu agak syok. Apalagi kalau bukan alasan uang. Uang beliau sudah menipis karena sudah habis untuk berbagai keperluan yang lain. Sempat terbesit ide akan ngutang tapi aku bilang gak usah karena nanti akan pakai uangku saja buat konsumsi.
Di sisi lain, adanya acara tak terduga ini karuan membuat planing kami untuk berbulan madu gagal. Uang yang semula akan kami pakai untuk berbulan madu akan dialokasikan untuk acara tersebut. Untunglah calonku mo mengerti hal ini.
Tapi bagaimanapun juga aku tetap ketar-ketir apakah nanti uangnya cukup atau tidak, karena setelah menikahpun kami masih memerlukan modal buat hidup. Aku cuma bisa beriman bahwa Tuhan pasti mencukupi bahkan memberi kelimpahan seperti yang sudah-sudah.
Tuesday, August 28, 2007
Bidston, buah Simalakama
Posted by Hardhono at 12:25 AM
Labels: pernikahan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment